Tiga
gadis muda ini baru saya kenal dekat sekitar setahun belakangan ini. Banyak
faktor, salah satu yang paling utama adalah karena saya jarang bertemu dengan
mereka. Sebabnya karena kami bertemu sepekan sekali, setiap jumat, dengan
durasi 40 menit sampai 1 jam paling banyak.
Melihat mereka dan
beberapa temannya yang tergabung dalam wadah rohis divisi keputriana di sebuah
sekolah menengah kejuruan, menjadi sumber kebahagiaan tersendiri. Betapa tidak,
hampir delapan tahun saya membina di sini, jujur ada perasaan kurang semangat
yang hinggap. Membina sepekan sekali, bergiliran, dengan jumlah siswi yang
lumayan banyak dalam satu sesi perkelas, tambah lagi, setiap mereka naik kelas
11, mereka off mentoring karena wajib mengikuti program PKL paling tidak selama
4 bulan.
Ibarat petani, saya
"dipaksa" harus legowo dengan kenyataan , bertanam terus, ga pernah
panen. Karena setelah kelas 12 mereka sayonara dengan sekolah, plus
mentor-mentor nya. " Da, mentor mah apaa atuuh..."
Hehehhe, ikhlas
maak...ikhlas....
Iya lah, ikhlas, bukti nya
saya masih betah bertahan. Semua karena kamu, iyaa kamu...binaan kuh...
Belia yang bertama nama
nya Faradilla. Pertama melihat dia, saya kira dilla, begitu ia biasa di sapa,
masih kelas 10 atau 11. Bagaimana tidak, perawakan Dilla yang mungil, di tambah
wajah nya yang imut. Dengan senyum malu-malu yang mata nya sudah mulai sering
tertunduk. ( Semoga kamu istiqomah ya neng ).
Dilla orang rada
melankolis. Kalau lagi curhat, mata nya sering berkaca-kaca. Memerah, walau
senyum tetap tak lepas dari wajah kalemnya. Dilla gemar memakai jilbab besar.
Pake di dobel pula. Ini yang buat saya sangat berkesan dengan neng yang dua
hari lagi mengikuti Ujian Nasional.
Belia yang kedua, nama nya
Nuur Afni. Kayak nya berasal dari Padang. Soalnya , menurut cerita
teman-temannya, keluarga nya punya usaha rumah makan padang. Bukan hoak, karena
saya pernah nyobain. Dan rasa nya enak. Kayak nasi padang. Hihi...
Melihat Afni, saya seperti
melihat diri saya dimasa lalu. **Halahh...Sosok cewek tomboy, kalau jalan rada
gagah. Cuek banget sama penampilan. Hitam manis, **uhhuks. Dengan senyum ceria
yang memamerkan deretan giginya yang putih.
Diantara pengurus
keputrian, Afni paling nyentrik. Dengan jilbab yang lumayan ala kadarnya. Pake
di tambah bros yang menampilkan wajah seseorang. Baik itu artis atau karakter
kartun kesukaan nya. Tadi siang, saya usilin dia, " Nie, pake bros gambar
ibu aja, mau gak ???"
Ahh, udah pasti saya di
tolak mentah-mentah. Hehehe. Biar macho begitu, Afni adalah gadis belia yang
penuh tanggung jawab. Itu terbukti, ketika ia diamanahi sebagai ketua
keputrian, kinerjanya bagus dan memuaskan. Barakallah ya Nie. Semoga kamu
sukses UN nya.
Belia yang ketiga, nama
nya Listia. Wajah nya cantik, terlihat kalem, tapi ternyata....ohoo, dia
semangat sekali dalam segala hal. Rasa keingintauannya besar sekali. Semua
ditanyakan. Semua ingin dicoba. Luar biasa.
Sebagai belia nan jelita,
Listia sering tanya-tanya tentang banyaknya kumbang disekolah yang mulai
cari-cari perhatian. Seliweran dengan modus-modus yang buat emak berpengalaman
kayak saya, termasuk cara murahan dan gampang ditebak ujungnya. Tapi buat
Listia, itu sesuatu yang dia tanggapi polos-polos saja. Ah, sicantik itu.
Listia memang beda, jilbabnya yang besar, berjalan dengan mantap membelah lapangan
yang lumayan luas. Memang menarik perhatian. Dia sangat respon dengan apa yang
mentor arahkan. Ga salah kalo dia dijadikan pengganti Nur Afni jadi ketua
pengurus keputrian. Barakallah ya Listia sayang, semoga semangat kamu menular
kesemua teman-teman dikelas dan di sekolah.
Hari ini, menjelang UN
hari senin nanti, seperti tahun-tahun sebelumnya, ada persembahan dari
adik-adik kelas pengurus keputrian kepada kakak-kakak kelas yang akan
meninggalkan sekolah tercinta.
Acaranya biasanya berupa pentas nasyid, materi perpisahan, pemutaran video dari mentor, dan puisi perpisahan juga muhasabah, di tutup dengan makan es krim bersama. Asyiikk.
Dan, tak salah rasanya
kalau tahun ini adalah a spesial gift from Allah buat saya. Karena memang ada
yang beda. Disaat para mentor sedang berkabung karena berkurangnya satu teman
perjuangan dibarisan mentor yang memang langka dalam berkomitmen. Tapi,
pengurus keputrian punya banyak kejutan yang menggembirakan.
Perpisahan kali ini sangat
meriah. Terlihat jelas kekompakan mereka semua. Kakak-kakak kelas dengan para
junior nya. Sungguh bikin bangga dan haru sekaligus.
Walau kemeriahan itu tak
mengurangi binar haru, ini jelas terlihat dari sejak awal-awal acara. Air mata
telah jatuh membasah dipelupuk mata mereka, saya juga sih. Walau begitu, senyum
dan tawa, di sertai peluk hangat di antara mereka, adalah sebuah pemandangan
yang luar biasa mempesona di mata saya. Bibir tersenyum, indah, lantunan nasyid
tentang kasih sayang di jalan Allah, ungkapan terimakasih kepada saya dan teman-teman
mentor, diiringi mata yang basah, menatap haru dan sedih. Luar biasa....
Bulu roma seakan meremang
bahkan seolah rontok satu persatu. Susah dibayangkan bagaimana rasa nya. Rabbi,
inikah bercinta diatas jalan cintaMu ??
Tulus ikhlas, lembut menyentuh
jiwa, namun melahirkan sesuatu yang membara di dada. Alhamdulillah
Kau telah takdirkan jalan
ini kepadaku.Kembali airmata saya tumpah.
Belia-beliaku
Belia-beliaku
Semoga Allah senantiasa
menjaga mu.
Siang yang penuh rona itu
di tutup dengan lagu Kun Anta yang kembali membawa suasana ceria khas kebeliaan
mereka. Bernyanyi sambil saling berpelukan dan saling mendoakan antara mereka
Ah, saya berharap saya
terus bisa membersamai mereka. Walau kembali muda tentu takkan pernah bisa. #Ngarep
0 komentar :
Posting Komentar